Jumat, 29 September 2017

CERFAN- Pengungkit Bom Hujan Ala Jema

Text Box: Cerita Fantasi
cerita fantasi

PENGUNGKIT BOM HUJAN ALA JEMA
                                                
          Jema, gadis cantik berusia 19 tahun yang sangat menyukai dunia teknologi. Jema duduk di bangku kuliah di Universitas Lukedonia jurusan Teknologi Informatika. Jema merantau dari kota asalnya, ia gadis yang sangat mandiri karena ia berada jauh dari kedua orang tua dan saudara-saudara nya. Tidak hanya cantik dan mandiri, Jema juga cerdas dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia merupakan siswa dengan nilai ujian tertinggi di kotanya. Tak heran, Jema mendapat beasiswa untuk bersekolah di universitas ternama, yaitu Lukedonia.
          Selain cantik, cerdas dan gemar teknologi, Jema sangat menyukai drama Lordava. Seperti namanya, drama ini berasal dari negara Lordava yang masyarakatnya terkenal dengan paras wajahnya yang begitu menawan.  Drama ini telah menjadi pusat perhatian bagi seluruh remaja di dunia. Namun, di balik kesuksesan drama Lordava, negara ini memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Lordava juga negara dengan tingkat polusi dan produksi sampah yang berlebih.
          “Aaahhh..” suara jema nampak kelelahan sambil melemparkan tubuhnya ke kasur. Jadwal sekolah yang padat membuat ia tidak memiliki waktu untuk bersantai. “untung saja besok hari sabtu, jadi aku bisa sedikit bersantai” kata Jema. Ia membuka laptopnya karena ingin melihat drama Lordava yang pemeran utamanya adalah aktor tampan bernama Deivor. Ketampanan dan hati Deivor yang tulus, membuat ia banyak memiliki penggemar, yang salah satunya adalah Jema.

Hasil gambar untuk bekerja lewat laptop
          Jema yang sedang asyik menonton drama tersebut, tiba-tiba terkejut karena terjadi beberapa kerusakan pada layar laptopnya. Ia mengira itu hanya masalah kecil, dan mencoba untuk memulai mengutak atik laptopnya. Lalu muncul layar biru yang lama kelamaan memudar dan terlihat wajah tampan Deivor. Jema sangat terkejut, karena idolanya itu mengajak untuk berbicara secara langsung. Bingung, dan bahagia menjadi satu di dalam hati Jema. Deivor terus berbicara bahwa Jema harus ikut dengannya. Rupanya, Deivor telah mengamati Jema sejak lama dan Deivor tau hanya Jema yang bisa menolongnya.
          “ Ayolah Jema.. tak ada waktu lagi untuk berpikir. Kau harus ikut denganku untuk menyelamatkan dunia. Jika seluruh dunia ini hancur, maka orang tua dan saudara-saudaramu juga akan mati. Bukankah kau sangat menyayangi mereka?” tanya Deivor. Dengan penuh keyakinan Jema memutuskan untuk ikut dengan Deivor. “ Namun bagaimana caranya agar aku bisa ikut denganmu?” kata jema kebinggungan. “ Tekan tombol ENTER pada laptop lalu pejamkan matamu” perintah Deivor. Jema segera menekan tombol pada laptopnya, lalu memejamkan matanya.  Tiba-tiba tubuh Jema seakan dimakan oleh laptop tersebut.
          “ Jadi beginikah keadaan Lordava?”. Kota yang awalnya sangat indah dan menjadi pusat perhatian seluruh dunia, kini menjadi kota yang sangat menyeramkan. Semua pohon seakan meranggas namun tak akan tumbuh lagi, tanahnya begitu kering dan retak di sekelilingnya, udaranya yang amat panas dan asap kendaraan dimana-mana membuat kota ini semakin gersang. Wwuuusshhh...setika Deivor yang berada di dekat Jema itu berubah menjadi sorang malaikat. Wajahnya yang amat tampan membuat hati Jema semakin terpikat. Sayapnya membentang dan ia berbaju putih. “ Jema, sebenarnya aku adalah malaikat penjaga kota ini, aku memiliki kekuatan untuk dapat menurunkan hujan dan petir, namun aku kehilangan satu sayapku. Ini merupakan sebuah hukuman karena di masa lalu aku telah berbuat tidak adil pada seorang kakek tua. Selama masa hukuman sayap dan kekuatanku tidak akan dikembalikan” kata Deivor lirih.
          “Baiklah Dev, aku akan membantu mu dengan sekuat tenagaku untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi di negara ini” kata Jema. Ternyata Lordava adalah sumber atau poros utama dunia. Penduduk yang sangat padat dan pola hidup masyarakat yang tidak sehat membuat negara ini terancam hancur. Tanpa basa basi, Jema dan Deivor menuju ke stasiun kereta angkasa. Mereka harus segera menuju ke menara pusat.
          Setelah sampai di menara, Dev menyuruh Jema bekerja di laboratorium. Jema berpikir keras. Apa yang bisa dia buat pada saat seperti ini? Akhirnya Jema teringat sebuah pelajaran saat ia berada di Universitas Lukedonia. Siklus air yang baik dapat membuat hujan turun dengan sempurna. Jika hujan turun dengan baik maka masalah asap, tanah yang kering, dan tumbuhan yang gersang akan dapat teratasi. “Namun bagaimana cara membuat hujan?” Jema kebingungan.
          Akhirnya, muncul sebuah ide untuk membuat KIOJAN, yaitu Pengungkit Bom Hujan. “Bukankah itu nama yang keren?” sorak Jema. “ Yaa... Jema kita berhasil!” tambah Deivor.
          Cara kerja KIOJAN adalah dengan meletakkan bom hujan di sebuah penggungkit ajaib yang dappat melemparkannya langsung ke langit. Sistem kerja pengungkit ini sama dengan permainan jungkat-jungkit anak. Jema dan Deivor membawa alat itu ke lahan yang amat luas dan ingin mencoba alat tersebut. Buuummmmm! Saat bom itu terlepas ke langit, bom akan memecah dan mengeluarkan zat air yang sangat banyak dari dalamnya. Sehingga timbul lah hujan yang amat lebat.

Hasil gambar untuk hujan
          Haru dan gembira bercampur aduk karena Jema dan Divor berhasil menyelamatkan dunia ini. Akhirnya, pepohonan kembali tumbuh, asap mulai menghilang, dan tanah mulai basah. Kehidupan kembali lestari dan seluruh dunia terselamatkan. Tetesan hujan yang membasahi Jema membuat ia merasa mengantuk. “ Terimakasih Jema, kini sudah waktunya kau pergi. Aku tak akan melupakanmu” ujar Deivor. Tiba-tiba Jema terbangun dan ia sedang berada di depan laptopnya.
           “Apaa.. ba.. bahgaimana bisa??” Jema terheran. Jema sebenarnya sedih karena belum sempat berpamitan dengan idola dan teman yang sudah membantunya selama ini. Namun Jema juga merasa senang karena bisa menyelamatkan seluruh dunia.

          Setelah kembali ke dunia nyata, Jema menjalani hari-harinya seperti biasa. Menjadi gadis periang yang tak kenal putus asa. Di Universitas Lukedonia Jema menjadi salah satu relawan yang membantu mempromosikan gerakan lingkungan sehat. Karena ia tahu bahwa kebersihan dan kelestarian lingkuan sangat mepengaruhi kehidupan manusia kedepannya. Dan apabila lingkungan tidak dirawat sejak saat ini, maka kedepan akan merugikan manusia itu sendiri.
- T A M A T -